- PAMERAN PENDIDIKAN LUAR NEGERI 2025
- Best Practice Pengelolaan Kelelahan Kerja (Fatigue)
- INTERNATIONAL SEMINAR X WORLD BANK
- Smart Teen Competition
- FAI FEST 2025
- Lomba Tari Kreasi Tradisional Se Jatim
- Pendidikan, Lentera Peradaban
- Sertifikasi Uji Kompetensi Non-Destructive Test
- Magnetic & Penetrant Testing LEVEL II
- Mahasiswa, Aktivis dan Literasi*
Pendidikan, Lentera Peradaban
M. Sahrozzi*
(Wakil Ketua I PC PMII JOMBANG)
Baca Lainnya :
- Magnetic & Penetrant Testing LEVEL II0
- Mahasiswa, Aktivis dan Literasi*0
- Strategi Sukses Membangun Karier Akademis Melalui Publikasi JurnalStrategi Sukses Membangun Karier A0
- Economic Visionary Student 20250
- Pendaftaran Peserta Didik Baru Periode Oktober 2024-Februari 20250
Pendidikan tidak menjamin masa depan, tapi dengan pendidikan kita bisa menentukan masa depan.
Pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai transformasi sejak masa kemerdekaan. Perkembangan ini tidak hanya mencakup aspek kurikulum dan infrastruktur, tetapi juga paradigma tentang makna pendidikan itu sendiri. Di era digital ini, tantangan pendidikan semakin kompleks dengan hadirnya teknologi yang mengubah cara manusia belajar dan berinteraksi.
Perjalanan pendidikan sejatinya adalah napas kehidupan yang tak pernah usai. Di tengah derasnya arus globalisasi, pendidikan menjadi lentera yang menerangi umat manusia dari kefakiran berpikir. Karena setiap anak yang lahir mereka membawa potensi bak permata yang belum terasah, menunggu sentuhan lembut tangan-tangan pendidik untuk mengubahnya menjadi cahaya yang berkilau.
Desa-desa terpencil yang dulu gelap kini mulai diterangi cahaya pengetahuan. Para pendidik dengan tekad membaja rela berjalan berkilo-kilometer demi menyalakan cahaya di hati umat manusia. Mereka sadar bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu pengeyahuan, melainkan suatu proses penempaan karakter yang akan menentukan arah masa depan bangsa.
Di era transformasi digital saat ini, tantangan pendidikan semakin kompleks. Namun, di sinilah peran pendidikan sebagai lentera peradaban menjadi sangat fundamental. Karena kita perlu untuk memadukan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi, mengajarkan anak-anak untuk tidak kehilangan jati diri sambil tetap mampu bersaing di kancah internasional. Pendidikan yang humanis dan holistik menjadi kunci untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya nilai dan berkarakter.
Meski demikian, esensi pendidikan tetap sama yaitu sebagai wahana pembebasan dan pemberdayaan manusia. Pendidikan yang berkualitas mampu membebaskan seseorang dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, pendidikan sejati mengajarkan cara berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan pembentukan karakter yang berintegritas.
Pendidikan merupakan jantung peradaban umat manusia. Dimana dapat kita saksikan bagaimana peran pendidikan membangun suatu peradaban besar, seperti, Yunani Kuno, Islam pada masa keemasannya, dan Renaissance di Eropa. Semua itu mencapai puncak kejayaan ketika pendidikan dijadikan sebagai prioritas utama.
Indonesia dengan bonus demografinya memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju melalui pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, hal ini hanya dapat dicapai jika seluruh komponen bangsa berkomitmen untuk memajukan pendidikan. Pemerataan akses pendidikan berkualitas hingga ke pelosok negeri menjadi tantangan yang harus dijawab bersama.
Pendidikan yang berkualitas juga harus mampu mengembangkan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi. Di era globalisasi, lulusan pendidikan Indonesia harus mampu bersaing di tingkat internasional sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dan identitas bangsa.
Akhir kata, pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk membangun peradaban umat manusia yang lebih tertata. Sebagai lentera peradaban, pendidikan tidak hanya menerangi jalan menuju kemajuan tetapi juga membimbing manusia untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bermartabat.
_________________________
*M. Sahrozi atau yang akrab disapa Rozzi merupakan salah satu kader Jombang yang nyentrik dengan gaya khas kata-kata puitisnya. Selain itu, dia juga telah menerbitkan tiga novel, diantaranya: Catatan Kecil Tentang Bayanganmu, Tuhan aku lelah, dan Takdir Membunuhku". Kecintaanya terhadap dunia sastra telah muncul sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Meskipun dia dikenal sebagai kader yang penuh dengan biola kepuitisan, tidak membuatnya lupa akan identitasnya sebagai kader pergerakan. Dalam beberapa tulisan kerap kali dia memperlihatkan daya kritisnya yang tajam terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa tidak berpihak kerakyat kecil.
